Mata Uang Kesultanan Palembang Darussalam
Palembang, BP — Sebagai Kerajaan Islam yg berdaulat,
tentunya Kesultanan Palembang Darussalam mendapatkan pengakuan dan
legalitas dari kerajaan-kerajaan lainnya.
Legitimasi Kesultanan Palembang telah diakui oleh Kesultanan Turki
Usmani (Ottoman) sebagai pusat khilafah Islamiah pada waktu itu.
Islam menjadi agama resmi kerajaan, termasuk perangkat penting
Kesultanan Palembang seperti lambang dan semboyan, cap stempel, meriam,
uang koin dan lainnya memiliki simbol islami, menggunakan aksara
Arab-Melayu.
Menurut pengamat sejarah kota Palembang Kms. H.Andi Syarifuddin Kesultanan Palembang pada masanya dikenal sebagai negeri yg aman, makmur dan sejahtera (Darussalam).
Menurut pengamat sejarah kota Palembang Kms. H.Andi Syarifuddin Kesultanan Palembang pada masanya dikenal sebagai negeri yg aman, makmur dan sejahtera (Darussalam).
Dalam bidang ekonomi, Kesultanan Palembang telah menjalin jaringan perdagangan ke negeri luar, bahkan sampai ke manca negara.
“Kesultanan Palembang Darussalam sudah memiliki dan mengeluarkan
sendiri koin mata uang sebagai alat pembayaran yg sah, selain dolar
Spanyol yg resmi berlaku saat itu,” katanya.
Menurutnya, mata uang Kesultanan Palembang disebut “pitis”.
Setidaknya telah diproduksi sejak abad ke 16 M, dalam berbagai ukuran
dan corak.
Uang ini bentuknya berupa logam atau koin potongan pelat yg terbuat
dari coran campuran timah hitam dan timah putih. Koin ini ditengahnya
ada yg memiliki lobang berbentuk kotak atau bulat, lalu dirangkai dalam
ikatan paket-paket yg masing-masing pengikatnya terdiri dari 5 keping.
Tidak disebutkan nilai tukarnya masing-masing.
Meskipun
demikian, nilai nominal pitis ini sebagaimana menurut kesaksian
orientalis Inggris, W. Marsden, dalam bukunya The History of Sumatra
yang ditulisnya dalam tahun 1783, menyebutkan bahwa: 16 keping duit
pitis ini nilainya sama dengan 1 dolar.
“Dalam mengukur nilai emas, 1 tail dianggap sebagai sepersepuluh kati
(satu sepertiga pon) atau setara dg yang seberat dua seperempat dolar
Spanyol,” “katanya.
Mata
uang Kesultanan Palembang Darussalam menurutnya, bertuliskan aksara dan
bahasa Arab yg dicetak hanya satu sisi bagian atasnya saja, sedangkan
bagian belakangnya dibiarkan polos. Salahsatu contoh duit ini tertulis:
“Al-Sultan fi balad Palembang sanah 1163” (Sultan di negeri Palembang
tahun 1163 H/1749 M). #osk
--------------------------------------Sumber: http://beritapagi.co.id/2017/10/02/mata-uang-kesultanan-palembang-darussalam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar